Selasa, 19 April 2016

TAFSIR AYAT-AYAT TENTANG KEWAJIBAN TERHADAP ORANG SAKIT



BAB I
PENDAHULUAN

Berkenaan dengan alasan sakit, kebanyakan para imam menyaratkan sakit yang berat yang menyulitkan bagainya untuk berpuasa. Dalam Tafsir Al-Maraghiy, disebutkan bahwa Ibn Sirin, Atha, dan Bukhari bahwa semua sakit menjadi rukhsah untuk berbuka, karena banyak penyakit yang tidak menyulitkan seseorang untuk berpuasa tapi membahayakan baginya dan menyebabkan penyakit itu bertambah parah dan panjangnya masa penyembuhan. Bahaya (dharar) itu lebih menyulitkan daripada berat (masyaqqah). Sementara Allah menghendaki kemudahan bukan kesulitan bagi hamba-hamba-Nya.
ALLAH SWT menurunkan wahyu kepda lebah yaitu berupa ilham sehingga dengan ilham tersebut lebah bertabiat sesuai dengan ketentuan-ketentuan ALLAH. misalnya ,bersarang dibukit-bukit,dipohon-pohon dan ditempat -tempat yang dibuat manusia serta memiliki kemampuan untuk mengumpulkan sari makanan dari berbagai macam buah-buahan, lalu diolahnya menjadi madu yang bermacam-macam warna dan banyak manfaatnya khususnya obat berbagai macam penyakit.



BAB II
PEMBAHASAN

TAFSIR AYAT-AYAT TENTANG
KEWAJIBAN TERHADAP ORANG SAKIT
A.    AYAT-AYAT TENTANG KEWAJIBAN ORANG SAKIT
1.      Surah Al-Syu’ara ayat 80-81
#sŒÎ)ur àMôÊ̍tB uqßgsù ÉúüÏÿô±o ÇÑÉÈ   Ï%©!$#ur ÓÍ_çGŠÏJム¢OèO ÈûüÍŠøtä ÇÑÊÈ  
Artinya:           Dan apabila aku sakit, Dialah yang menyembuhkan Aku, Dan yang akan mematikan Aku, kemudian akan menghidupkan aku (kembali),

2.      Surah Al-Maidah ayat 6
$pkšr'¯»tƒ šúïÏ%©!$# (#þqãYtB#uä #sŒÎ) óOçFôJè% n<Î) Ío4qn=¢Á9$# (#qè=Å¡øî$$sù öNä3ydqã_ãr öNä3tƒÏ÷ƒr&ur n<Î) È,Ïù#tyJø9$# (#qßs|¡øB$#ur öNä3ÅrâäãÎ/ öNà6n=ã_ör&ur n<Î) Èû÷üt6÷ès3ø9$# 4 bÎ)ur öNçGZä. $Y6ãZã_ (#r㍣g©Û$$sù 4 bÎ)ur NçGYä. #ÓyÌó£D ÷rr& 4n?tã @xÿy ÷rr& uä!%y` Ótnr& Nä3YÏiB z`ÏiB ÅÝͬ!$tóø9$# ÷rr& ãMçGó¡yJ»s9 uä!$|¡ÏiY9$# öNn=sù (#rßÅgrB [ä!$tB (#qßJ£JutFsù #YÏè|¹ $Y6ÍhŠsÛ (#qßs|¡øB$$sù öNà6Ïdqã_âqÎ/ Nä3ƒÏ÷ƒr&ur çm÷YÏiB 4 $tB ߃̍ムª!$# Ÿ@yèôfuŠÏ9 Nà6øn=tæ ô`ÏiB 8ltym `Å3»s9ur ߃̍ムöNä.tÎdgsÜãŠÏ9 §NÏGãŠÏ9ur ¼çmtGyJ÷èÏR öNä3øn=tæ öNà6¯=yès9 šcrãä3ô±n@ ÇÏÈ  
Artinya:           Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan shalat, Maka basuhlah mukamu dan tanganmu sampai dengan siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kakimu sampai dengan kedua mata kaki, dan jika kamu junub Maka mandilah, dan jika kamu sakit[403] atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh[404] perempuan, lalu kamu tidak memperoleh air, Maka bertayammumlah dengan tanah yang baik (bersih); sapulah mukamu dan tanganmu dengan tanah itu. Allah tidak hendak menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, supaya kamu bersyukur.
[403] Maksudnya: sakit yang tidak boleh kena air.
[404] Artinya: menyentuh. menurut jumhur Ialah: menyentuh sedang sebagian mufassirin Ialah: menyetubuhi.





3.      Surah Al-Baqarah Ayat 184-185
$YB$­ƒr& ;NºyŠrß÷è¨B 4 `yJsù šc%x. Nä3ZÏB $³ÒƒÍ£D ÷rr& 4n?tã 9xÿy ×o£Ïèsù ô`ÏiB BQ$­ƒr& tyzé& 4 n?tãur šúïÏ%©!$# ¼çmtRqà)ÏÜム×ptƒôÏù ãP$yèsÛ &ûüÅ3ó¡ÏB ( `yJsù tí§qsÜs? #ZŽöyz uqßgsù ׎öyz ¼ã&©! 4 br&ur (#qãBqÝÁs? ׎öyz öNà6©9 ( bÎ) óOçFZä. tbqßJn=÷ès? ÇÊÑÍÈ   ãöky­ tb$ŸÒtBu üÏ%©!$# tAÌRé& ÏmŠÏù ãb#uäöà)ø9$# Wèd Ĩ$¨Y=Ïj9 ;M»oYÉit/ur z`ÏiB 3yßgø9$# Èb$s%öàÿø9$#ur 4 `yJsù yÍky­ ãNä3YÏB tök¤9$# çmôJÝÁuŠù=sù ( `tBur tb$Ÿ2 $³ÒƒÍsD ÷rr& 4n?tã 9xÿy ×o£Ïèsù ô`ÏiB BQ$­ƒr& tyzé& 3 ߃̍ムª!$# ãNà6Î/ tó¡ãŠø9$# Ÿwur ߃̍ムãNà6Î/ uŽô£ãèø9$# (#qè=ÏJò6çGÏ9ur no£Ïèø9$# (#rçŽÉi9x6çGÏ9ur ©!$# 4n?tã $tB öNä31yyd öNà6¯=yès9ur šcrãä3ô±n@ ÇÊÑÎÈ  
Artinya            :(184)(yaitu) dalam beberapa hari yang tertentu. Maka Barangsiapa diantara kamu ada yang sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), Maka (wajiblah baginya berpuasa) sebanyak hari yang ditinggalkan itu pada hari-hari yang lain. dan wajib bagi orang-orang yang berat menjalankannya (jika mereka tidak berpuasa) membayar fidyah, (yaitu): memberi Makan seorang miskin. Barangsiapa yang dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan[114], Maka Itulah yang lebih baik baginya. dan berpuasa lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.
(185) (Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil). karena itu, Barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, Maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu, dan Barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), Maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur.
[114] Maksudnya memberi Makan lebih dari seorang miskin untuk satu hari.

4.      Surah Al-Nahl Ayat 69
§NèO Í?ä. `ÏB Èe@ä. ÏNºtyJ¨W9$# Å5è=ó$$sù Ÿ@ç7ß Å7În/u Wxä9èŒ 4 ßlãøƒs .`ÏB $ygÏRqäÜç/ Ò>#uŽŸ° ì#Î=tFøƒC ¼çmçRºuqø9r& ÏmŠÏù Öä!$xÿÏ© Ĩ$¨Z=Ïj9 3 ¨bÎ) Îû y7Ï9ºsŒ ZptƒUy 5Qöqs)Ïj9 tbr㍩3xÿtGtƒ ÇÏÒÈ  
Artinya:           Kemudian makanlah dari tiap-tiap (macam) buah-buahan dan tempuhlah jalan Tuhanmu yang telah dimudahkan (bagimu). dari perut lebah itu ke luar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Tuhan) bagi orang-orang yang memikirkan.

A.    TAFSIR AYAT-AYAT TENTANG KEWAJIBAN TERHADAP ORANG SAKIT

1.      Surah Al-Syu’ara ayat 80-81
Sebenarnya ayat-ayat ini merupakan lanjutan dari ayat sebelumnya yang menceritakan dialog diatara Ibrahim dan ayahnya. Ibrahim berkata: “ Aku menyembah Tuhan yang menciptakan aku dan yang menunjukkan jalan bagiku, yang memberi makan dan minum kepadaku dan apabila aku sakit, Dialah yang menyembuhkan penyakitku dan yang mematikan aku kemudian menghidupkan aku kembali di hari kiamat nanti. Selain itu Nabi Ibrahim juga menerangkan beberapa sifat Tuhan Semesta Alam untuk meyakinkan kaumnya, diantaranya:
الذ ي خلقني فهو يهد ين
Yang bearti Dialah Pencipta yang telah menciptakan dan membantuku, lalu memberikan bentuk yang baik kepadaku. Dan Dia yang memberkan petunjuk kepadaku tentang segala kepentinganku dalam urusan penghidupan dan akhirat, petunjuk yang senantiasa actual.
و الذ ي هو يطعمنى و يسفين
Dialah yang memberikan rezki kepadaku dengan memudahkan berbagai jalan samawi dan ardhi.
و إ ذا مر ضت فهو يسفين
Dialah yang memberikan nikmat berupa kesembuhan jika aku sakit.
Penyadaran sakit kepada dirinya, sekalipun ia terjadi dengan kekuasaan Tuhannya, menunjukkan kesopanan terhadap Tuhannya, seperti perkataan Jin:
و أنا لا ند ر ى أشر أريد بمن فى الرض أم أ را د بهم ربهم ر شدا
Artinya: “ Dan sesungguhnya kami tidak mengetahui (dengan adanya penjagaan itu) apakah keburukan yang dikehendaki bagi orang yang di bumi ataukah Tuhan mereka menghendaki kebaikan bagi mereka”. (Al-Jin: 10).
Ringkasan : Apabila aku sakit, maka tidak seorangpun selain Dia kuasa menyembuhkanku dengan cara apa pun.

2.      Surah Al-Maidah ayat 6
Imam Bukhari meriwayatkan dari Aisyah radhiyallahu 'anha, ia berkata, "Kami keluar bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dalam sebagian safar Beliau, sehingga ketika kami berada di tengah lapangan atau berada dalam pasukan, tiba-tiba kalungku lepas, maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengirim beberapa orang untuk mencari kalung itu, sedangkan sebagian lagi tetap bersama Beliau. Saat itu, mereka tidak berada di dekat air dan tidak ada orang yang membawa air, lalu sebagian orang mendatangi Abu Bakar Ash Shiddiq dan berkata, "Tidakkah kamu melihat apa yang dilakukan Aisyah, ia telah membuat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam diam di tempat, demikian juga para sahabatnya padahal mereka tidak di dekat air dan tidak ada yang memilikinya." Maka Abu Bakar datang, sedangkan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam tertidur meletakkan kepalanya di pahaku. Abu Bakar berkata, "Kamu telah membuat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dan para sahabat berhenti, padahal mereka tidak di dekat air dan tidak membawa air." Aisyah berkata, "Abu Bakar mencelaku dan berkata kepadaku apa yang dikehendaki Allah. Ia memicit pinggangku dengan tangannya dan tidak ada yang menghalangiku untuk bergerak kecuali karena Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam sedang berada di atas pahaku. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bangun di pagi harinya tanpa memiliki air, maka Allah menurunkan ayat tayammum, lalu mereka pun bertayammum." Usaid bin Khudhair berkata, "Ini bukanlah berkah pertama kali yang datang kepadamu wahai Abu Bakar." Aisyah berkata, "Maka kami bangunkan unta, di mana aku berada di atasnya, lalu kami menemukan kalung di bawahnya."
Imam Bukhari juga meriwayatkan di beberapa tempat dalam kitab shahihnya, namun di sana (juz 9 hal. 321) disebutkan, "Kalung milik Asmaa' hilang, lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengirim beberapa orang untuk mencarinya…dst.", sedangkan di juz 11 hal. 135 disebutkan, bahwa Aisyah meminjam kalung itu dari Asmaa'. Dengan demikian kalung tersebut milik Asmaa' yang dipinjam oleh Aisyah radhiyallahu 'anha.

3.      Surah Al-Baqarah Ayat 184-185

Selanjutnya Allah menjelaskan alasan bagi seseorang untuk tidak berpuasa, yaitu karena sakit dan dalam perjalanan. Bila karena dua alasan tersebut seseorang tidak berpuasa maka hendaknya ia mengganti puasanya pada bulan lain sebanyak hari yang ditinggalkannya.
Berkenaan dengan alasan sakit, kebanyakan para imam menyaratkan sakit yang berat yang menyulitkan baginya untuk berpuasa. Dalam Tafsir Al-Maraghiy, disebutkan bahwa Ibn Sirin, Atha, dan Bukhari bahwa semua sakit menjadi rukhsah untuk berbuka, karena banyak penyakit yang tidak menyulitkan seseorang untuk berpuasa tapi membahayakan baginya dan menyebabkan penyakit itu bertambah parah dan panjangnya masa penyembuhan. Bahaya (dharar) itu lebih menyulitkan daripada berat (masyaqqah). Sementara Allah menghendaki kemudahan bukan kesulitan bagi hamba-hamba-Nya.
Syarat perjalanan yang dibolehkan untuk berbuka adalah perjalanan yang dibolehkan untuk mengqashar shalat. Sedangkan pendapat mengenai jarak perjalanan yang membolehkan seseorang untuk berbuka itu berbeda-berbeda. Menurut Malik adalah perjalanan sehari semalam (87 mil). Para ulama sepakat bahwa musafir di bulan Ramadhan tidak boleh berniat untuk berbuka, karena seorang dianggap sebagai musafir bukan sekedar dengan niat saja, tapi dengan amal dan persiapan. Bagi yang berbuka karena dua alasan itu maka ia wajib meng-qadha-nya. Orang-orang yang tidak mampu dalam ayat ini adalah orang-orang tua yang lemah dan orang sakit yang sudah tidak diharapkan lagi kesembuhannya, ibu yang mengandung dan menyusui bila khawatir akan keselamatan anaknya dibolehkan tidak berpuasa dengan membayar fidyah (memberi makan seorang miskin) dengan makanan yang biasa ia berikan pada keluarganya dengan ukuran sekali makan yang mengenyangkan sebanyak hari yang ditinggalkannya. Dan barang siapa yang berbuat baik dengan menambahkan ukuran fidyah maka kebaikan itu akan kembali kepadanya.
Surah Al-Baqarah ayat 185 ini menjelaskan mengenai hari-hari tertentu yang diwajibkan puasa yaitu bulan Ramadhan yang pada bulan ini al-Qur’an pertama kali diturunkan dan kemudian diturunkan secara berangsur-angsur selama 23 tahun yang menjadi petunjuk bagi manusia ke jalan yang benar dan ajaran yang lurus. Allah juga menjadikannya pembeda antara kebenaran dan kebatilan serta keutamaan dan kehinaan melalui kejelasan ayat-ayatnya.
Untuk mengetahui datangnya bulan Ramadhan bisa dilakukan dengan ru’yah hilal (melihat bulan) dengan mata kepala sendiri atau melalui lembaga atau orang yang terpercaya. Dan bagi negara yang tidak dapat melihat hilal maka dapat merujuk pada daerah-daerah sekitar.
4.      Surah Al-Nahl Ayat 69
Air hujan yang turun dari langit, sebenarnya ALLAH SWT lah yang telah menurunkannya. manfaat air hujan tersebut adalah untuk menghidupkan bumi dan mahluk hidup yang ada dibumi seperti manusia, hewan dan tumbuh-tumbuhan.
Air susu beberapa hewan ternak seperti kambing,sapi dan keledai merupakan air susu yang bersih dan halal. Allah SWT telah menjadikannya sebagai minuman yang lezat dan banyak manfaatnya bagi umat manusia.
Pada air hujan dan air susu hewan ternak itu terdapat tambahan bukti bagi orang-orang yang beriman kepada kebenaran dinul islam tentang adanya ALLAH SWT serta segala sifat-NYA yang maha Semurna, seperti maha pengasih, maha penyanyang,Maha Kuasa, maha Adil, dan Maha Bijaksana.
Diantara buah-buahan yang telah diciptakan oleh ALLAH SWT ialah anggur dan kurma. Dari anggur dan kurma manusia dapat membuat sakar yaitu minuman yang memabukkan (khamar) yang hukumnya haram. juga dari anggur,kurma manusia juga dapat membuatnya makanan yang halal,baik,dan bermanfaat seperti cuka dan sale anggur.
ALLAH SWT menurunkan wahyu kepda lebah yaitu berupa ilham sehingga dengan ilham tersebut lebah bertabiat sesuai dengan ketentuan-ketentuan ALLAH. misalnya ,bersarang dibukit-bukit,dipohon-pohon dan ditempat -tempat yang dibuat manusia serta memiliki kemampuan untuk mengumpulkan sari makanan dari berbagai macam buah-buahan, lalu diolahnya menjadi madu yang bermacam-macam warna dan banyak manfaatnya khususnya obat berbagai macam penyakit.
B.     ASBABUN NUZUL AYAT-AYAT TENTANG KEWAJIBAN TERHADAP ORANG SAKIT
1.      Surah Al-Syu’ara ayat 80-81
Ayat ini turun karena masyarakat yang hidup di zaman Nabi Ibrahim mengalami sakit, namun mereka masih saja meminta pertolongan kepada berhala-berhala mereka. Sehingga turun ayat ini, agar Nabi Ibrahim menyampaikan kepada masyarakat yang hidup pada saat itu supaya sadar bahwa sesungguhnya Allahlah yang memberi sakit, dan Dialah pula yang akan menyembuhkan sakit itu2. Karena sesungguhnya Dialah yang memberi kesembuhan, serta Dia pula yang mematikan, juga menghidupkan kita kembali untuk mempertanggungjawabkan segala amal perbuatan kita, setelah kita mati nanti.
2.      Surah al-Maidah ayat 6
Aisyah berkata kalungku terjatuh ditengah padang pasir saat kami pulang kemadinah Rasulullah menghentikan untanya kemudian turun untuk mencari kalungku.
Abu bakar datang menghampiriku dan berkata kamu telah melantarkan orang-orang hanya karena kalungmu tak lama kemudian waktu shalat subuhpun tiba Rasul terbangun dan berusaha mencari air untuk berwudhu’ namun beliau tidak menemukan air lalu turunlah ayat ini.
3.      Surah al-Baqarah ayat 184-185
Mujahid mengatakan bahwa ayat ini diturunkan pada Qais bin As-Syu’aib yang sudah sangat tua tetapi memaksa tetap berpuasa lalu Qais tidak berpuasa dengan konsekuensi memberi makan satu orang miskin setiap harinya.




BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Sebenarnya ayat-ayat Al-Syu’ara ayat 80-81 ini merupakan lanjutan dari ayat sebelumnya yang menceritakan dialog diatara Ibrahim dan ayahnya. Ibrahim berkata: “ Aku menyembah Tuhan yang menciptakan aku dan yang menunjukkan jalan bagiku, yang memberi makan dan minum kepadaku dan apabila aku sakit, Dialah yang menyembuhkan penyakitku dan yang mematikan aku kemudian menghidupkan aku kembali di hari kiamat nanti.
Imam Bukhari juga meriwayatkan di beberapa tempat dalam kitab shahihnya, namun di sana (juz 9 hal. 321) disebutkan, "Kalung milik Asmaa' hilang, lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengirim beberapa orang untuk mencarinya…dst.", sedangkan di juz 11 hal. 135 disebutkan, bahwa Aisyah meminjam kalung itu dari Asmaa'. Dengan demikian kalung tersebut milik Asmaa' yang dipinjam oleh Aisyah radhiyallahu 'anha.
Selanjutnya Allah menjelaskan dalam Surah Al-Baqarah Ayat 184-185 alasan bagi seseorang untuk tidak berpuasa, yaitu karena sakit dan dalam perjalanan. Bila karena dua alasan tersebut seseorang tidak berpuasa maka hendaknya ia mengganti puasanya pada bulan lain sebanyak hari yang ditinggalkannya.





DAFTAR PUSTAKA


Shihab M. Quraish, Tafsir Al-Misbah, Lentera Hati, Jakarta2002
Summa Muhammad Amin, Tafsir Ahkam, Logos Wacana Ilmu, Jakarta, 1997
Shaleh Qamarudin, Asbabun Nuzul, CV. Diponegoro, Bandung, 1989
Salim dan Said Bahreisy, Terjemah Singkat Tafsir Ibnu Katsir, PT Bina Ilmu, Surabaya, 1987
Quthb Sayyid, Fi Zhilalil Qur’an, Gema Insani, Jakarta, 2000, hal, 306-315







 

MAKALAH
KONSELING DALAM AL-QUR’AN
Tentang
TAFSIR AYAT-AYAT KEWAJIBAN TERHADAP ORANG SAKIT

Diajukan untuk melengkapi tugas kelompok
Dalam mata  Kuliah Konseling dalam al-Quran
Semester IV Jurusan BKI-C
Tahun akademik 2016/2017



Oleh :
Dira Triana                  : 1412020319
Yesica Putri Ramadani           : 1412020409


Dosen pembimbing :
Zulbadri,MA


JURUSAN BIMBINGAN KONSELING ISLAM (BKI-C)
FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
IMAM BONJOL PADANG
1437 H / 2016 M

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

terimakasih komentarnya :)

Arsip Blog