BAB I
PENDAHULUAN
Berkenaan
dengan alasan sakit, kebanyakan para imam menyaratkan sakit yang berat yang
menyulitkan bagainya untuk berpuasa. Dalam Tafsir Al-Maraghiy, disebutkan bahwa
Ibn Sirin, Atha, dan Bukhari bahwa semua sakit menjadi rukhsah untuk berbuka,
karena banyak penyakit yang tidak menyulitkan seseorang untuk berpuasa tapi
membahayakan baginya dan menyebabkan penyakit itu bertambah parah dan
panjangnya masa penyembuhan. Bahaya (dharar) itu lebih menyulitkan daripada
berat (masyaqqah). Sementara Allah menghendaki kemudahan bukan kesulitan bagi
hamba-hamba-Nya.
ALLAH
SWT menurunkan wahyu kepda lebah yaitu berupa ilham sehingga dengan ilham
tersebut lebah bertabiat sesuai dengan ketentuan-ketentuan ALLAH. misalnya
,bersarang dibukit-bukit,dipohon-pohon dan ditempat -tempat yang dibuat manusia
serta memiliki kemampuan untuk mengumpulkan sari makanan dari berbagai macam
buah-buahan, lalu diolahnya menjadi madu yang bermacam-macam warna dan banyak
manfaatnya khususnya obat berbagai macam penyakit.
BAB II
PEMBAHASAN
TAFSIR AYAT-AYAT TENTANG
KEWAJIBAN TERHADAP ORANG SAKIT
A. AYAT-AYAT TENTANG KEWAJIBAN ORANG SAKIT
1. Surah Al-Syu’ara ayat 80-81
#sÎ)ur àMôÊÌtB uqßgsù ÉúüÏÿô±o ÇÑÉÈ Ï%©!$#ur ÓÍ_çGÏJã ¢OèO ÈûüÍøtä ÇÑÊÈ
Artinya: Dan
apabila aku sakit, Dialah yang menyembuhkan Aku, Dan yang akan mematikan Aku,
kemudian akan menghidupkan aku (kembali),
2. Surah Al-Maidah ayat 6
$pkr'¯»t úïÏ%©!$# (#þqãYtB#uä #sÎ) óOçFôJè% n<Î) Ío4qn=¢Á9$# (#qè=Å¡øî$$sù öNä3ydqã_ãr öNä3tÏ÷r&ur n<Î) È,Ïù#tyJø9$# (#qßs|¡øB$#ur öNä3ÅrâäãÎ/ öNà6n=ã_ör&ur n<Î) Èû÷üt6÷ès3ø9$# 4 bÎ)ur öNçGZä. $Y6ãZã_ (#rã£g©Û$$sù 4 bÎ)ur NçGYä. #ÓyÌó£D ÷rr& 4n?tã @xÿy ÷rr& uä!%y` Ótnr& Nä3YÏiB z`ÏiB ÅÝͬ!$tóø9$# ÷rr& ãMçGó¡yJ»s9 uä!$|¡ÏiY9$# öNn=sù (#rßÅgrB [ä!$tB (#qßJ£JutFsù #YÏè|¹ $Y6ÍhsÛ (#qßs|¡øB$$sù öNà6Ïdqã_âqÎ/ Nä3Ï÷r&ur çm÷YÏiB 4 $tB ßÌã ª!$# @yèôfuÏ9 Nà6øn=tæ ô`ÏiB 8ltym `Å3»s9ur ßÌã öNä.tÎdgsÜãÏ9 §NÏGãÏ9ur ¼çmtGyJ÷èÏR öNä3øn=tæ öNà6¯=yès9 crãä3ô±n@ ÇÏÈ
Artinya: Hai
orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan shalat, Maka basuhlah
mukamu dan tanganmu sampai dengan siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kakimu
sampai dengan kedua mata kaki, dan jika kamu junub Maka mandilah, dan jika kamu
sakit[403] atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus)
atau menyentuh[404] perempuan, lalu kamu tidak memperoleh air, Maka
bertayammumlah dengan tanah yang baik (bersih); sapulah mukamu dan tanganmu
dengan tanah itu. Allah tidak hendak menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak
membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, supaya kamu bersyukur.
[403]
Maksudnya: sakit yang tidak boleh kena air.
[404] Artinya: menyentuh. menurut jumhur Ialah:
menyentuh sedang sebagian mufassirin Ialah: menyetubuhi.
3. Surah Al-Baqarah Ayat 184-185
$YB$r& ;Nºyrß÷è¨B 4 `yJsù c%x. Nä3ZÏB $³ÒÍ£D ÷rr& 4n?tã 9xÿy ×o£Ïèsù ô`ÏiB BQ$r& tyzé& 4 n?tãur úïÏ%©!$# ¼çmtRqà)ÏÜã ×ptôÏù ãP$yèsÛ &ûüÅ3ó¡ÏB ( `yJsù tí§qsÜs? #Zöyz uqßgsù ×öyz ¼ã&©! 4 br&ur (#qãBqÝÁs? ×öyz öNà6©9 ( bÎ) óOçFZä. tbqßJn=÷ès? ÇÊÑÍÈ ãöky tb$ÒtBu üÏ%©!$# tAÌRé& ÏmÏù ãb#uäöà)ø9$# Wèd Ĩ$¨Y=Ïj9 ;M»oYÉit/ur z`ÏiB 3yßgø9$# Èb$s%öàÿø9$#ur 4 `yJsù yÍky ãNä3YÏB tök¤¶9$# çmôJÝÁuù=sù ( `tBur tb$2 $³ÒÍsD ÷rr& 4n?tã 9xÿy ×o£Ïèsù ô`ÏiB BQ$r& tyzé& 3 ßÌã ª!$# ãNà6Î/ tó¡ãø9$# wur ßÌã ãNà6Î/ uô£ãèø9$# (#qè=ÏJò6çGÏ9ur no£Ïèø9$# (#rçÉi9x6çGÏ9ur ©!$# 4n?tã $tB öNä31yyd öNà6¯=yès9ur crãä3ô±n@ ÇÊÑÎÈ
Artinya :(184)(yaitu)
dalam beberapa hari yang tertentu. Maka Barangsiapa diantara kamu ada yang
sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), Maka (wajiblah baginya berpuasa)
sebanyak hari yang ditinggalkan itu pada hari-hari yang lain. dan wajib bagi
orang-orang yang berat menjalankannya (jika mereka tidak berpuasa) membayar
fidyah, (yaitu): memberi Makan seorang miskin. Barangsiapa yang dengan kerelaan
hati mengerjakan kebajikan[114], Maka Itulah yang lebih baik baginya. dan
berpuasa lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.
(185) (Beberapa hari yang ditentukan itu ialah)
bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai
petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan
pembeda (antara yang hak dan yang bathil). karena itu, Barangsiapa di antara
kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, Maka hendaklah ia
berpuasa pada bulan itu, dan Barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia
berbuka), Maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya
itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak
menghendaki kesukaran bagimu. dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan
hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu,
supaya kamu bersyukur.
[114] Maksudnya memberi Makan lebih dari seorang
miskin untuk satu hari.
4. Surah Al-Nahl Ayat 69
§NèO Í?ä. `ÏB Èe@ä. ÏNºtyJ¨W9$# Å5è=ó$$sù @ç7ß Å7În/u Wxä9è 4 ßlãøs .`ÏB $ygÏRqäÜç/ Ò>#u° ì#Î=tFøC ¼çmçRºuqø9r& ÏmÏù Öä!$xÿÏ© Ĩ$¨Z=Ïj9 3 ¨bÎ) Îû y7Ï9ºs ZptUy 5Qöqs)Ïj9 tbrã©3xÿtGt ÇÏÒÈ
Artinya:
Kemudian makanlah dari tiap-tiap (macam) buah-buahan dan tempuhlah jalan
Tuhanmu yang telah dimudahkan (bagimu). dari perut lebah itu ke luar minuman
(madu) yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat yang
menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar
terdapat tanda (kebesaran Tuhan) bagi orang-orang yang memikirkan.
A. TAFSIR AYAT-AYAT TENTANG KEWAJIBAN TERHADAP
ORANG SAKIT
1. Surah Al-Syu’ara ayat 80-81
Sebenarnya
ayat-ayat ini merupakan lanjutan dari ayat sebelumnya yang menceritakan dialog
diatara Ibrahim dan ayahnya. Ibrahim berkata: “ Aku menyembah Tuhan yang
menciptakan aku dan yang menunjukkan jalan bagiku, yang memberi makan dan minum
kepadaku dan apabila aku sakit, Dialah yang menyembuhkan penyakitku dan yang
mematikan aku kemudian menghidupkan aku kembali di hari kiamat nanti. Selain
itu Nabi Ibrahim juga menerangkan beberapa sifat Tuhan Semesta Alam untuk
meyakinkan kaumnya, diantaranya:
الذ ي
خلقني فهو يهد ين
Yang
bearti Dialah Pencipta yang telah menciptakan dan membantuku, lalu memberikan
bentuk yang baik kepadaku. Dan Dia yang memberkan petunjuk kepadaku tentang
segala kepentinganku dalam urusan penghidupan dan akhirat, petunjuk yang
senantiasa actual.
و الذ ي
هو يطعمنى و يسفين
Dialah yang memberikan rezki kepadaku dengan
memudahkan berbagai jalan samawi dan ardhi.
و إ ذا
مر ضت فهو يسفين
Dialah yang memberikan nikmat berupa kesembuhan
jika aku sakit.
Penyadaran sakit kepada dirinya, sekalipun ia
terjadi dengan kekuasaan Tuhannya, menunjukkan kesopanan terhadap Tuhannya,
seperti perkataan Jin:
و أنا لا
ند ر ى أشر أريد بمن فى الرض أم أ را د بهم ربهم ر شدا
Artinya: “ Dan sesungguhnya kami tidak
mengetahui (dengan adanya penjagaan itu) apakah keburukan yang dikehendaki bagi
orang yang di bumi ataukah Tuhan mereka menghendaki kebaikan bagi mereka”.
(Al-Jin: 10).
Ringkasan : Apabila aku sakit, maka tidak
seorangpun selain Dia kuasa menyembuhkanku dengan cara apa pun.
2. Surah Al-Maidah ayat 6
Imam
Bukhari meriwayatkan dari Aisyah radhiyallahu 'anha, ia berkata, "Kami
keluar bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dalam sebagian safar
Beliau, sehingga ketika kami berada di tengah lapangan atau berada dalam
pasukan, tiba-tiba kalungku lepas, maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wa
sallam mengirim beberapa orang untuk mencari kalung itu, sedangkan sebagian
lagi tetap bersama Beliau. Saat itu, mereka tidak berada di dekat air dan tidak
ada orang yang membawa air, lalu sebagian orang mendatangi Abu Bakar Ash
Shiddiq dan berkata, "Tidakkah kamu melihat apa yang dilakukan Aisyah, ia
telah membuat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam diam di tempat, demikian
juga para sahabatnya padahal mereka tidak di dekat air dan tidak ada yang
memilikinya." Maka Abu Bakar datang, sedangkan Rasulullah shallallahu 'alaihi
wa sallam tertidur meletakkan kepalanya di pahaku. Abu Bakar berkata,
"Kamu telah membuat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dan para
sahabat berhenti, padahal mereka tidak di dekat air dan tidak membawa
air." Aisyah berkata, "Abu Bakar mencelaku dan berkata kepadaku apa
yang dikehendaki Allah. Ia memicit pinggangku dengan tangannya dan tidak ada
yang menghalangiku untuk bergerak kecuali karena Rasulullah shallallahu 'alaihi
wa sallam sedang berada di atas pahaku. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa
sallam bangun di pagi harinya tanpa memiliki air, maka Allah menurunkan ayat
tayammum, lalu mereka pun bertayammum." Usaid bin Khudhair berkata,
"Ini bukanlah berkah pertama kali yang datang kepadamu wahai Abu
Bakar." Aisyah berkata, "Maka kami bangunkan unta, di mana aku berada
di atasnya, lalu kami menemukan kalung di bawahnya."
Imam
Bukhari juga meriwayatkan di beberapa tempat dalam kitab shahihnya, namun di
sana (juz 9 hal. 321) disebutkan, "Kalung milik Asmaa' hilang, lalu
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengirim beberapa orang untuk
mencarinya…dst.", sedangkan di juz 11 hal. 135 disebutkan, bahwa Aisyah
meminjam kalung itu dari Asmaa'. Dengan demikian kalung tersebut milik Asmaa'
yang dipinjam oleh Aisyah radhiyallahu 'anha.
3. Surah Al-Baqarah Ayat 184-185
Selanjutnya
Allah menjelaskan alasan bagi seseorang untuk tidak berpuasa, yaitu karena
sakit dan dalam perjalanan. Bila karena dua alasan tersebut seseorang tidak
berpuasa maka hendaknya ia mengganti puasanya pada bulan lain sebanyak hari
yang ditinggalkannya.
Berkenaan
dengan alasan sakit, kebanyakan para imam menyaratkan sakit yang berat yang
menyulitkan baginya untuk berpuasa. Dalam Tafsir Al-Maraghiy, disebutkan bahwa
Ibn Sirin, Atha, dan Bukhari bahwa semua sakit menjadi rukhsah untuk berbuka,
karena banyak penyakit yang tidak menyulitkan seseorang untuk berpuasa tapi
membahayakan baginya dan menyebabkan penyakit itu bertambah parah dan
panjangnya masa penyembuhan. Bahaya (dharar) itu lebih menyulitkan daripada
berat (masyaqqah). Sementara Allah menghendaki kemudahan bukan kesulitan bagi
hamba-hamba-Nya.
Syarat
perjalanan yang dibolehkan untuk berbuka adalah perjalanan yang dibolehkan
untuk mengqashar shalat. Sedangkan pendapat mengenai jarak perjalanan yang
membolehkan seseorang untuk berbuka itu berbeda-berbeda. Menurut Malik adalah
perjalanan sehari semalam (87 mil). Para ulama sepakat bahwa musafir di bulan
Ramadhan tidak boleh berniat untuk berbuka, karena seorang dianggap sebagai
musafir bukan sekedar dengan niat saja, tapi dengan amal dan persiapan. Bagi
yang berbuka karena dua alasan itu maka ia wajib meng-qadha-nya. Orang-orang
yang tidak mampu dalam ayat ini adalah orang-orang tua yang lemah dan orang
sakit yang sudah tidak diharapkan lagi kesembuhannya, ibu yang mengandung dan menyusui
bila khawatir akan keselamatan anaknya dibolehkan tidak berpuasa dengan
membayar fidyah (memberi makan seorang miskin) dengan makanan yang biasa ia
berikan pada keluarganya dengan ukuran sekali makan yang mengenyangkan sebanyak
hari yang ditinggalkannya. Dan barang siapa yang berbuat baik dengan
menambahkan ukuran fidyah maka kebaikan itu akan kembali kepadanya.
Surah
Al-Baqarah ayat 185 ini menjelaskan mengenai hari-hari tertentu yang diwajibkan
puasa yaitu bulan Ramadhan yang pada bulan ini al-Qur’an pertama kali
diturunkan dan kemudian diturunkan secara berangsur-angsur selama 23 tahun yang
menjadi petunjuk bagi manusia ke jalan yang benar dan ajaran yang lurus. Allah
juga menjadikannya pembeda antara kebenaran dan kebatilan serta keutamaan dan kehinaan
melalui kejelasan ayat-ayatnya.
Untuk
mengetahui datangnya bulan Ramadhan bisa dilakukan dengan ru’yah hilal (melihat
bulan) dengan mata kepala sendiri atau melalui lembaga atau orang yang
terpercaya. Dan bagi negara yang tidak dapat melihat hilal maka dapat merujuk
pada daerah-daerah sekitar.
4. Surah Al-Nahl Ayat 69
Air
hujan yang turun dari langit, sebenarnya ALLAH SWT lah yang telah
menurunkannya. manfaat air hujan tersebut adalah untuk menghidupkan bumi dan
mahluk hidup yang ada dibumi seperti manusia, hewan dan tumbuh-tumbuhan.
Air susu
beberapa hewan ternak seperti kambing,sapi dan keledai merupakan air susu yang
bersih dan halal. Allah SWT telah menjadikannya sebagai minuman yang lezat dan
banyak manfaatnya bagi umat manusia.
Pada air
hujan dan air susu hewan ternak itu terdapat tambahan bukti bagi orang-orang
yang beriman kepada kebenaran dinul islam tentang adanya ALLAH SWT serta segala
sifat-NYA yang maha Semurna, seperti maha pengasih, maha penyanyang,Maha Kuasa,
maha Adil, dan Maha Bijaksana.
Diantara
buah-buahan yang telah diciptakan oleh ALLAH SWT ialah anggur dan kurma. Dari
anggur dan kurma manusia dapat membuat sakar yaitu minuman yang memabukkan
(khamar) yang hukumnya haram. juga dari anggur,kurma manusia juga dapat
membuatnya makanan yang halal,baik,dan bermanfaat seperti cuka dan sale anggur.
ALLAH
SWT menurunkan wahyu kepda lebah yaitu berupa ilham sehingga dengan ilham
tersebut lebah bertabiat sesuai dengan ketentuan-ketentuan ALLAH. misalnya
,bersarang dibukit-bukit,dipohon-pohon dan ditempat -tempat yang dibuat manusia
serta memiliki kemampuan untuk mengumpulkan sari makanan dari berbagai macam
buah-buahan, lalu diolahnya menjadi madu yang bermacam-macam warna dan banyak
manfaatnya khususnya obat berbagai macam penyakit.
B. ASBABUN NUZUL AYAT-AYAT TENTANG KEWAJIBAN
TERHADAP ORANG SAKIT
1.
Surah
Al-Syu’ara ayat 80-81
Ayat ini
turun karena masyarakat yang hidup di zaman Nabi Ibrahim mengalami sakit, namun
mereka masih saja meminta pertolongan kepada berhala-berhala mereka. Sehingga
turun ayat ini, agar Nabi Ibrahim menyampaikan kepada masyarakat yang hidup
pada saat itu supaya sadar bahwa sesungguhnya Allahlah yang memberi sakit, dan
Dialah pula yang akan menyembuhkan sakit itu2. Karena sesungguhnya Dialah yang
memberi kesembuhan, serta Dia pula yang mematikan, juga menghidupkan kita
kembali untuk mempertanggungjawabkan segala amal perbuatan kita, setelah kita
mati nanti.
2. Surah al-Maidah ayat 6
Aisyah
berkata kalungku terjatuh ditengah padang pasir saat kami pulang kemadinah
Rasulullah menghentikan untanya kemudian turun untuk mencari kalungku.
Abu
bakar datang menghampiriku dan berkata kamu telah melantarkan orang-orang hanya
karena kalungmu tak lama kemudian waktu shalat subuhpun tiba Rasul terbangun
dan berusaha mencari air untuk berwudhu’ namun beliau tidak menemukan air lalu
turunlah ayat ini.
3. Surah al-Baqarah ayat 184-185
Mujahid
mengatakan bahwa ayat ini diturunkan pada Qais bin As-Syu’aib yang sudah sangat
tua tetapi memaksa tetap berpuasa lalu Qais tidak berpuasa dengan konsekuensi
memberi makan satu orang miskin setiap harinya.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Sebenarnya
ayat-ayat Al-Syu’ara ayat 80-81 ini merupakan lanjutan dari ayat sebelumnya
yang menceritakan dialog diatara Ibrahim dan ayahnya. Ibrahim berkata: “ Aku
menyembah Tuhan yang menciptakan aku dan yang menunjukkan jalan bagiku, yang memberi
makan dan minum kepadaku dan apabila aku sakit, Dialah yang menyembuhkan
penyakitku dan yang mematikan aku kemudian menghidupkan aku kembali di hari
kiamat nanti.
Imam
Bukhari juga meriwayatkan di beberapa tempat dalam kitab shahihnya, namun di
sana (juz 9 hal. 321) disebutkan, "Kalung milik Asmaa' hilang, lalu
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengirim beberapa orang untuk
mencarinya…dst.", sedangkan di juz 11 hal. 135 disebutkan, bahwa Aisyah
meminjam kalung itu dari Asmaa'. Dengan demikian kalung tersebut milik Asmaa'
yang dipinjam oleh Aisyah radhiyallahu 'anha.
Selanjutnya
Allah menjelaskan dalam Surah Al-Baqarah Ayat 184-185 alasan bagi seseorang
untuk tidak berpuasa, yaitu karena sakit dan dalam perjalanan. Bila karena dua
alasan tersebut seseorang tidak berpuasa maka hendaknya ia mengganti puasanya
pada bulan lain sebanyak hari yang ditinggalkannya.
DAFTAR
PUSTAKA
Shihab
M. Quraish, Tafsir Al-Misbah, Lentera Hati, Jakarta, 2002
Summa
Muhammad Amin, Tafsir Ahkam, Logos Wacana Ilmu, Jakarta, 1997
Shaleh
Qamarudin, Asbabun Nuzul, CV. Diponegoro, Bandung, 1989
Salim
dan Said Bahreisy, Terjemah Singkat Tafsir Ibnu Katsir, PT
Bina Ilmu, Surabaya, 1987
Quthb
Sayyid, Fi Zhilalil Qur’an, Gema Insani, Jakarta, 2000, hal,
306-315
MAKALAH
KONSELING DALAM AL-QUR’AN
Tentang
TAFSIR AYAT-AYAT KEWAJIBAN TERHADAP ORANG SAKIT
Diajukan untuk melengkapi tugas kelompok
Dalam mata
Kuliah Konseling dalam al-Quran
Semester IV Jurusan BKI-C
Tahun akademik 2016/2017
Oleh :
Dira Triana :
1412020319
Yesica Putri Ramadani : 1412020409
Dosen pembimbing :
Zulbadri,MA
JURUSAN BIMBINGAN KONSELING ISLAM (BKI-C)
FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
IMAM BONJOL PADANG
1437 H /
2016 M
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
terimakasih komentarnya :)