PERADABAN MESIR KUNO
A.
Letak
geografis dan kondisi alam
Sungai Nil terbentang dari Pegunungan Kilimanjaro (Sudan) hingga Laut
Tengah dengan panjang kira-kira 5000 km. Sungai ini merupakan hadiah bagi
bangsa Mesir karena daerah di sekilingnya adalah gurun pasir yang luas, apabila
terjadi hujan akan terjadi bah yang membawa lumpur-lumpur mineral. Dari lumpur
inilah tanah sangat cocok untuk dijadikan lahan bercocok tanam.
Keterasingan bangsa Mesir dengan kondisi geografis yang sebelah kiri dan
kanan Sungai Nil adalah Gurun Nubia sangat tidak menguntungkan, namun mereka
mampu bekerjasama dalam sebuah kelompok yang tangguh dan menciptakan sebuah
peradaban. Di lain sisi, kondisi ini memberikan keamanan bagi bangsa Mesir dari
serangan luar.
B.
Kependudukan
pemerintah/politik
Sepanjang Lembah Sungai Nil terbagi dalam dua wilayah yaitu Sungai Nil Hulu
dan Sungai Nil Hilir, pada masing-masing daerah terbentuk kelompok yang
terpisah. Kedua wilayah ini dapat dipersatukan oleh Menes dengan bentuk
kerajaan dan beribukota Memphis pada tahun 3000 SM. Menes inilah yang menjadi raja
Mesir Kuno.
1. Mesir Tua
Raja-raja Mesir diberi
gelar Firaun atau Pharaoh. Firaun memiliki hak yang tidak terbatas dengan
tujuan memberi kedamaian dan kemakmuran bagi bangsanya. Kerajaan Mesir Tua
beribukota Memphis. Pada zaman Mesir Tua, sudah dibangun makam-makam raja dalam
bentuk piramid dan patung dari batu. Piramid ini dibuat oleh rakyat karena
kepercayaan bahwa raja Mesir adalah titisan dewa.
Raja-raja yang
termasyhur pada zaman ini di antaranya Khufu, Kefre, dan Menkaure. Setelah
raja-raja tersebut meninggal, kondisi keamanan di Mesir menjadi lemah, hal ini
disebabkan oleh adanya perubahan kepercayaan rakyat bahwa raja adalah keturunan
dewa dan timbulnya kerajaan-kerajaan kecil.
2. Mesir Pertengahan
Setelah terjadi
perpecahan, Mesir kembali disatukan oleh raja Sesotris III dari Thebe. Bahkan
Sesotris III mengembangkan wilayahnya dengan menguasai Nubia dan Palestina.
Pada masa pemerintahan Amenemhet III terjadi penambangan emas di Gurun Sinai
dan mendirikan kelompok besar istana yang dinamakan labyrinth.
Setelah kematian
Amenemhet III, muncul serangan dari bangsa Hykos yang berasal dari Palestina
dan mereka dapat menguasai Mesir. Kedatangan bangsa Hykos memperkenalkan
teknologi peralatan dari perunggu, seperti peralatan pertanian, senjata dan
alat rumah tangga. Bangsa Hykos menetapkan Kota Awaris sebagai ibukota Mesir
yang baru.
3. Mesir Baru (Muda)
Bangsa Mesir dapat
merebut kembali kekuasaannya dari bangsa Hykos. Raja yang paling berjasa dalam
perebutan kekuasaan dari bangsa Hykos adalah Firaun Ahmosis karena ia sendiri
yang memimpin serangan. Kekuasaan Mesir sempat meluas ke Babylonia, Assyria,
Cicillia, Cyprus pada saat kekuasaan Tutmosis II. Antara tahun 1367-1350 SM
pada masa pemerintahan Amenhotep IV atau Akhenaton dan Nefertiti mengajarkan
monotheisme kepada bangsa Mesir dengan menganggap Dewa Matahari sebagai
satu-satunya dewa.
Akibat adanya
pertentangan dengan para pendeta agama Amon, Amenhotep IV memindahkan ibukota
dari Thebe ke Al Amama. Setelah Amenhotep IV meninggal, perselisihan tentang agama
tidak terjadi lagi dan pendeta menunjuk Tut-Aankh-Amon atau Tutankhamon sebagai
firaun dan diharuskan tunduk kepada pendeta agama Amon. Kekuasaan Mesir
akhirnya selalu digantikan oleh negara lain yang menjatuhkannya. Ini terjadi
sejak pemerintahan Raja Ramses III (1198-1167 SM) berakhir.
C.
Kepercayaan
Bangsa Mesir mengenal banyak dewa (politheisme), juga mengenal kepercayaan
bahwa roh orang mati tidak akan meninggal. Malah mereka mengenal hewan-hewan
suci yang dianggap sakral, seperti terlihat dalam beberapa lukisan dan patung
hewan berkepala manusia dan manusia berkepala hewan.
Dewa-dewa yang dipuja bangsa Mesir antara lain:
(a) Dewa Osiris sebagai dewa tertinggi
(b) Dewa Ra sebagai dewa matahari
(c) Dewa Thot sebagai dewa pengetahuan
(d) Dewa Horus, anak Dewa Osiris
(e) Dewa Amon sebagai dewa bulan
Sebagai penguasa kehidupan politik dan keagamaan dipegang oleh firaun,
Firaun (Pharaoh) ini diistimewakan karena dianggap Dewa Horus, perantara
manusia dengan dewa dan pemelihara Sungai Nil.
D.
Warisan
budaya
Pada hakekatnya kebudayaan Mesir berkembang sejak 3000 SM, yang mana sudah
kita ketahui berada di Lembah Sungai Nil, yaitu sungai terpanjang di dunia.
Salah satu hasil-hasil dari kebudayaan Mesir Kuno yang telah banyak kita ketahui
antara lain :
1)
Piramida, yaitu
bangunan yang terbuat dari batu yang disusun berbentuk kerucut yang berfungsi
untuk menyimpan mummi. Mummi adalah mayat raja-raja Mesir Kuno yang diawetkan
2)
Obelisk, adalah
tugu-tugu yang menjulang tinggi ke angkasa, sebagi tempat pemujaan
3)
Sphinx, adalah patung
hewan-hewan mitologis yang bebadan singa dan bermuka manusia.
4)
Hieroglyph, adalah
huruf berbentuk gambar yang diukir pada batu. Hieroglyph ini menjadi dasar
alphabet yang sekarang kita pakai. Penelitian tentang huruf
5)
Hieroglyph pertama kali
dilakukan oleh Heredotus abad ke-6 SM, tetapi ia tidak berhasil; mengungkapkan
isi tulisan tersebut.
6)
Batu Roseta yaitu batu
bertulis yang ditemukan di tepi Sungai Roseta. Dalam batu ini terdapat tulisan
Hieroglyp dan tulisan Yunani Kuno.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
terimakasih komentarnya :)