FAKTA KERAS
Fakta-fakta
keras (hard facts) yang itu fakta-fakta yang telah teruji kebenarannya. Sebagai
contoh Proklamsi Kemerdekaan RI pada tanggal 17 Agustus 1945. dalam depot arsip
tersimpan banyak dokumen yang mendukung atau menjelaskan peristiwa tersebut. Di
dalam dokumen itu terdapat banyak data.
Contohnya :
Teks
naskah Proklamasi Klad adalah asli merupakan tulisan tangan sendiri
oleh Ir. Soekarno sebagai
pencatat, dan adalah merupakan hasil gubahan (karangan) oleh Drs. Mohammad Hatta dan Mr. Raden Achmad Soebardjo Djojoadisoerjo.
Adapun yang
merumuskan proklamasi Kemerdekaan Bangsa Indonesia terdiri dari Tadashi Maeda,
Tomegoro Yoshizumi, S. Nishijima, S. Miyoshi, Mohammad Hatta, Soekarno, dan
Achmad Soebardjo.
Para pemuda yang
berada di luar meminta supaya teks proklamasi bunyinya keras. Namun Jepang tak
mengizinkan. Beberapa kata yang dituntut adalah "penyerahan",
"dikasihkan", diserahkan", atau "merebut". Akhirnya
yang dipilih adalah "pemindahan kekuasaan". Setelah
dirumuskan dan dibacakan di rumah orang Jepang, isi proklamasi pun disiarkan di
radio Jepang.
Berikut isi
proklamasi tersebut:
Proklamasi
Kami bangsa Indonesia
dengan ini menjatakan kemerdekaan Indonesia.
Hal2 jang
mengenai pemindahan kekoeasaan d.l.l., diselenggarakan
dengan tjara saksama
dan dalam tempoh jang sesingkat-singkatnja.
FAKTA LUNAK
Fakta-fakta lunak (cold facts) yang itu fakta-fakta yang belum dikenal
dan masih perlu diselidiki kebenarannya.
Contohnya :
Sejarah bermula pada masa kerajaan
Adityawarman, yang merupakan tokoh penting di Minangkabau. Seorang Raja yang
tidak ingin disebut sebagai Raja, pernah memerintah di Pagaruyung, daerah pusat
kerajaan Minangkabau. Adityawarman adalah seoranga Raja yang berjasa memberi
sumbangsih bagi alam Minangkabau, selain itu beliau juga orang pertama yang
memperkenalkan sistemkerajaan di Sumatera Barat. Sejak pemerintahan
Raja Adityawarman tepatnya pertengahan abad ke-17, Propinsi ini lebih terbuka
dengan dunia luar khususnya Aceh. Karena hubungan dengan Aceh yang semakin
intensif melalui kegiatan ekonomi masyarakat, akhirnya mulai berkembang nilai
baru yang menjadi landasan sosial budaya masyarakat Sumatera Barat. Agama Islam
sebagai nilai baru tersebut berkembang di kalangan masyarakat dan
berangsur-angsur mendominasi masyarakat Minangkabau yang
sebelumnya didominasi agama Buddha. Selain itu sebagian kawasan di Sumatera
Barat yaitu pesisir pantai barat masih berada di bawah kekuasaan kerajaan
Pagaruyung, namun kemudian menjadi bagian dari kesultanan Aceh.
Melirik sejarah singkat Minangkabau,
merupakan salah satu desa yang berada di kawasan Kecamatan Sungayang, Tanah
Datar, Sumatera Barat. Desa tersebut awalnya merupakan tanah lapang. Namun
karena adanya isu yang berkembang bahwa Kerajaan Pagaruyung akan di serang
kerajaan Majapahit dari Provinsi Jawa maka terjadilah peristiwa adu kerbau atas
usul kedua belah pihak. Kerbau tersebut mewakili peperangan kedua kerajaan.
Karena kerbau Minang berhasil memenangkan perkelahian maka muncul kata manang
kabau yang selanjutnya di jadikan nama Nagari atau desa tersebut. Upaya
penduduk setempat mengenang peristiwa bersejarah tersebut, penduduk Pagaruyung
mendirikan sebuah rumah loteng (rangkiang) dimana atapnya mengikuti bentuk tanduk
kerbau. Menurut sejarah, rumah tersebut didirikan di batas tempat
bertemunya pasukan Majapahit yang di jamu dengan hormat oleh wanita cantik
Pagaruyung. Situasi masyarakat saat itu umumnya hidup dengan cara berdagang,
bertani sawah, hasil hutan dan mulai berkembang pertambangan emas. Beberapa
pernyataan timbul bahwa alat transportasi yang digunakan untuk menelusuri
dataran tinggi Minangkabau adalah kerbau. Alasan menggunakan kerbau karena
agama yang dipercaya pada waktu itu di ajarkan untuk menyayangi binatang gajah,
kerbau, dan lembu. Karena ajaran tersebut mereka menggunakan kerbau sebagai
masyarakat dengan adu kerbau.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
terimakasih komentarnya :)