Kamis, 10 Desember 2015

MANUSIA DAN KEBUTUHANNYA TERHADAP AGAMA

MAKALAH
METODOLOGI STUDI ISLAM
Tentang
MANUSIA DAN KEBUTUHANNYA TERHADAP AGAMA


Di Susun Oleh :
Kelompok V:
 ARISTION
311159


Dosen Pembimbing:
Drs. Jamaldi,M.Ag


JURUSAN MUAMALAH
FAKULTAS SYARIAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
IMAM BONJOL PADANG
14372015

BAB I
PENDAHULUAN

Allah SWT sebagai pencipta telah menciptakan langit dan bumi dan segala sesuatu yang ada diantara keduanya. Salah satu ciptaan dari ciptaan Allah itu adalah manusia, yang diberi keistimewaan yang berupa kemampuan berfikir melebihi jenis makhluk hidup lainya yang sama-sama menjadi makhluk penghuni bumi. Kemampuan berfikir itulah yang diperintahkan Allah agar dipergunakan untuk mendalami wujud dan hakikat dirinya dan tidak semata mata dipergunakan untuk memikirkan segala sesuatu diluar dirinya.
Demikian kenyataan bahwa manusia tidak pernah berfikir, kecuali dlam keadaan tidur atau didalam situasi diluar kesadaran. Manusia berfikir tentang segala sesuatu yang tampak atau dapat ditangkap oleh panca indra bahkan yang abstrak sekalipun. Dari sejarah kehidupan manusia ternyata tidak sedikit usaha manusia dalam memikirkan wujud atau hakikat dirinya, meskipun sebenarnya masih banyak yang tidak menaruh perhatian untuk memikirkannya. Dalam firman Allah dalam surat Ar Rum ayat 30 mengandung perintah agar dalam mempergunakan pikirannya selalu dilandaskan pada iman yang terarah lurus pada agama Allah SWT. Demikian pula dalam berfikir fundamental tentang hakikat wujud dirinya.








BAB II
PEMBAHASAN
1.        Hakikat manusia
a.    Arti hakikat manusia
Menurut bahasa hakikat berarti kebenaran atau sesuatu yang sebenar-benarnya atau asal dari segala sesuatu.dapat juga dikatakan hakikat itu adalah inti dari segala atau yang menjadi jiwa sesuatu. Dikalangan tasawuf orang mencari hakikat diri manusia yang sebenarnya,karna itu muncul kata-kata diri mencari sebenar-benar diri. Sama dngan pengertian itu mencari hakikat jasad,hayi,roh, nyawa dan rahasia.
Manusia adalah makluk yang paling sempurna yang pernah diciptakan oleh allah swt. Kesempurnaan yang dimiliki manusia merupakan suatu konsekuensi fungsi dan tugas mereka sebagai khalifah dumuka bumi in. Al-qur`an menerangkan bahwa manusia berasal dari tanah, jadi hakikat manusia adalah kebenaran atas diri manusia itu sendiri sebagai makhluk yang diciptakan oleh allah swt.
b.   Hakikat manusia menurut pandangan umum
Pembicaraan manusia dapat ditinjau dalam berbagai perspektif, misalnya persfektif filsafat, ekonomi, sosiologi, antropologi, psikologi, dan spriritualitasislam atau taswuf. Antara lain :
1)        Dalam perspektif filsafat
Disimpulkan bahwa maanusia merupakan hewan yang berfikir karena memiliki nalar yang intelektual. Dengan nalar intelektual itulah manusia dapat berfikir, menganalisis memperkirakan,menyimpilkan, membandingkan, dan sebagainya. Nalar intelektual ini pula yang membuat manusia dapat membedakan antara yang baik dan yang jelek antara yang salah dan yang benar.
a)   Hakikat manusia
Pada saat-saat tertentu dalam perjalanan hidupnya  manusia mempertanyakan tentang asal usul keberadaan dirinya sendiri
b)   Wujud dan potensi manusia
Wujud manusia menurut penganut aliran materialisme yaitu julien dela mettrie bahwa esensi manusia semata-mata bersifat badanisiensi manusia adalah tubuh dan fisiknya.
2)        Dalam perspektif ekonomi
Dalam perspektif ekonomi manusia adalah makhluk ekonomi yang dalam kehidupannya tidak dapat lepas dari persoalan ekonomi. Komunikasi interpesonal untuk memenuhi  hajat-hajat atau kebutuhan hidup sangat menghiasi kehidupan mereka.
3)        Dalam perspektif sosialisasi
Adlah makhluk sosial yang sejak lahir hingga matinya tak pernah lepas dari manusia lainnya, bahkan pola hidup bersama yang saling membutuhkan dan saling ketergantungan menjadi hal yang dinantikan alam kehidupan sehari-harimanusia.
4)        Dalam perspektif antropologi
Manusia adalah makhluk antropologis yang mengalami perubahan dan perkembangan yang dinamis.[1]
5)        Dalam perspektif psikologi
Manusia adalah makhluk yang memiliki jiwa, jiwa merupakan hal yang esensial dari diri manusia dan kemanusiaannya dengan jiwa inilah manusia dapat berkehendak berfikir dan berkemauan.[2]
c.    Hakikat manusia menurut pandangan islam
Penciptaaan manusia terdiri dari bentuk jasmani yang besifat kongkrit, juga disertai pemberian bagian ruh ciptaan allah SWT yang bersifat abstrak. Manusia dicirikan oleh sebuah intelegensi sentral atau total bukan sekedar parisal atau pinggiran. Manusia dicirikan oleh kemamampuan mengasihi dan ketulusan. Bukan sekedar refles-refles egoitis, sedangkan bintang tidak mengetahui apa-apa diluar dunia inderawi meskipun barang kali memiliki kepekaan tentang yang sakral.[3]
1)        Manusia adalah makhluk ciptaan allah hakikat pertama ini berlaku umum bagi seluruh jagad raya dan isinya yang bersifat baru, sebagi ciptaan allah swt diluar alam yang disebut akhirat, alam ciptaan merupakan alam nyata dan yang kongkrit sedangkan alam akhrirat merupakan ciptaan yang gaib, kecuali allah swt yang bersifat gaib bukan ciptaan yang ada karena adanya sendiri.
2)        Kemandirian dan kebersmaan (individualitas dan sosialita)
Kemanunggalan tubuh dan jiwa yang diciptakan allah swt. Merupakan satu diri individu memiliki jati diri masing-masing jati diri tersebut merupakan aspek dari fisik dan psikis didalam kesatuan. Setiap individu mengalami perkembangan dan berusaha untuk mengenali jati dirinya sehingga mereka menyadari bahwa jati diri mereka berbeda dengan yang lain. [4]
3)        Manusia merupakan makhluk yang terbatas
Manusia memiliki kebebasan dalam mewujudkan diri, baik sebagi satu diri (individu) maupun sebagai makhluk sosial.ternyata tidak dapat melepaskan diridari berbagai keterikatan yang membatasinya.

2.        Kebutuhan manusia terhadap agama
Kebutuhan manusia terhadapagama dapat disebabkan karena ada masalah prinsip dasar kebutuhan manusia. Untuk menjelaskan perlunya manusia terhadap agama sebagai kebutuhan. Ada empat faktor yang menyebabkan manusia memerlukan agama faktor tersebut adalah sebagai berikut :
1.      Faktor kondisi manusia
Kondisi manusia terdiri dari beberapa unsur yaitu unsur jasmani dan rohani. Untuk menumbuhkan dan mengembangkan kedua unsur tersebut harus mendapat perhatian khusus dan seimbang, unsur jasmani membutuhkan pemenuhan yang bersifat prinsip jasmaniah. Kebutuhan tersebut adalah makan-minum, bekerja-istirahat yang seimbang. Berolahraga dan segala aktifitas jasmani yang dibutuhkan. Unsur rohani membutuhkan pemenuhan yang bersifat psikis (mental) rohaniah.kebutuhan tersebut adalah pendidikan agama, budi pekerti, kepuasan, kasih sayang dan segala aktifitas rohani yang seimbang.
Kedua hubungan tersebut sangat erat dalam usaha menciptakan hidup bahagia, banyak kenyataan yang banyak dilihat, bahwa seseorang secara materil dipandang mampu, tidak kekurangan apapun, namum karena tidak diimbangi oleh kesiapan mental.maka materil itu akhirnya harus menjadi beban hidupnya sendiri. Oleh sebab itu, kondisi seperti ini hakikatnya menuntut agar semua kebutuhan itu dapat dipenuhi. Dalam mewujudkan hidup harmonis,bahagia, sejahtera, termasuk kebutuhan rohani seseorang, yaitu agama.
Memahami hal tersebut. Tuhan memberikan bimbingan kepada manusia untuk beragama, kebahagiaan melalui agama adalah kebahagiaan hidup di dunia dan kebahagiaan hidup di akhirat.
2.      Faktor status manusia
Ditinjau dari sudut jasmani, manusia diciptakan tuhan sangat sempurna, jika dibandingkan dengan makhluk-makhluk lain. Allah menciptakan manusia lengkap dengan berbagai kesempurnaan yaitu kesempurnaan akal dan pikiran, kemuliaan dan berbagai kelebihan lainnya.
3.      Faktor struktur dasar kepribadian manusia
Dilihat dari struktur dasar kepribadian manusia, maka di situ pulalah dapat dilihat kebutuhan manusia itu terhadap agama. Dalam teori psiko- analissigmun freud membagi struktur kepribadian manusia pada tiga bagian, yaitu sebagai berikut :
a.       Aspek das es, yaitu aspek biologis, aspek ini merupakan sistim yang orisinal di dalam kepribadian, dari aspek tersebut, maka dua aspek lainnya jasmani, rohani dan tubuh. Freud dalam aspek ini menyebutkan bahwa the true psychis reality ( realitas psikis yang sebenarnya) tumbuh dan berkembang secara alami. Oleh sebab itu, aspek biologis (das es) merupakan dunia bathin atau dunia subjektif manusia dan tidak mempunyai hubungan langsung dengan dunia objektif,
b.      Aspek das ich, yaitu aspek psikis, aspek ini merupakan kepribadian yang timbul karena kebutuhan organisme untuk berhubungan secara baik dengan dunia nyata (realita). Melalui aspek ini timbullah satu prinsip realita dan terjadilah proses  skunder dengan memilih objek yang tepat atau serasi untuk mereduksi tegangan yang timbul di dalam organisme dan dengan proses sekunder manusia berfikir realitas. Aspek psikis (das ich) merupakan suatu rencana untuk memenuhi pemuasan kebutuhan, mencari jalan, membuat altrrnatif dan kemudian realisasinya itu diputuskan oleh sistem lain yang dinamakan aspek sosiologis
c.       Aspek das uber ich, yaitu aspek sosiologis merupakan aspek sosiologis dari kepribadian manusia dan wakil dari nilai-nilai tradisional serta cita-cita masyarakat. Aspek ini dapat juga disebut aspek moral dari kepribadian, fungsinya adalah menentukan apakah sesuatu itu benar atau salah, pantas atau tidak pantas, sesuai dengan moral atau amoral.
Didalam ilmu psikologi dikatakan bahwa ada lima macam dorongan keinginan manusia untuk berbuat dan mewujudkan kehendaknya, dorongan tersebut adalah sebagai berikut:
1.      Dorongan psikis (jasmani)
2.      Dorongan emosional (perasaan)
3.      Dorongan sosial bergaul (bermasyarakat)
4.      Dorongan mental (beragama dan bermoral)
5.      Dorongan tanggung jawab manusia.
Dorongan tersebut yang menjadi ciri khas dari manusia[5]. Karena itu timbullah ungkapan yang mengatakan bahwa manusia adalah hewan yang dapat berfikir dan berbicara.
Adapun tiga alasan yang melatarbelakangi perlunya manusia terhadap agama. Alasan tersebut adalah sebagai berikut :
a.    Fitrah manusia
Dalam ajaran islam ditegaskan bahwa agama adalah kebutuhan fitrah manusi. Fitrah keagamaan yang ada dalam diri manusia inilah yang melatarbelakangi perlunya manusia terhadap agama
b.    Adanya nafsu (an-nafs)
Alasan lain yang melatarbelakangi manusia memerlukan agama adalah karena manusia memiliki berbagai kesempurnaan dan memiliki kekurangan. Quraish shihab mengatakan an-nafs diciptakan allah dalam keadaan sempurna untuk berfungsi menampung dan mendorong manusia berbuat kebaikan dan keburukan. Karena nafsu inilah yang oleh al-quran dianjurkan untuk diberi perhatian lebih besar.
c.    Tantangan manusia
Faktor lain manusia memerlukan agama ialah karena manusia dalam kehidupannya senantiasa menghadapi berbagai tantangan, baik yang datang dari dalam maupun dari luar. Tantangn dari dalam dapat berupa dorongan hawa nafsu dan bisikan setan. Tantangan dari luar dapat berupa rekayasa dan upaya-upaya yang dilakukan manusia yang secara sengaja berupaya ingin memalinhkan manusia dari tuhan. Mereka dengan rela mengeluarkan biaya, tenaga, dan pikiran yang dimanifestasikan dalam berbagai bentuk kebudayaan yang didalam nya misi menjauhkan manusia dri tuhan.
3.        Agama yang dibutuhkan manusia
Agama sangat penting dalam kehidupan manusia antara lain karena agama merupakan : sumber moral, petunjuk kebenaran, sumber informasi tentang masalah metafisika dan bimbingan rohani bagi manusia baik dikal suka maupun duka.
a.         Agama sumber moral
            Dapat disimpulkan bahwa pentingnya agama dalam kehidupan disebabkan oleh semnangat diperlukannya moral oleh manusia, padahal moral bersumber dari agama, agama menjadi sumber moral karena agama mengajarkan iman kepada tuhan dan kehidupan akhirat, serta karena adanya perintah dan larangan dalam agama.
b.         Agama petunjuk kebenaran
Sekarang bagaimana manusia mesti mencapai kebenaran? Sebagai pertanyaan ini allah swt telah mengutus para nabi dan rasul di berbagai masa dn tempat, sejak nabi pertama yaitu adam sampai dengan nabi terakhir yaitu nabi muhammad SAW. Para nabi dan rasul ini diberi wahyu atau agam untuk disampaikan kepada manusia, wahyu atau agama inilah agama islam, dan ini pila sesungguhnya kebenaran yang dicari-cari oleh manusia sejak dulu kala, yaitu kebenaran yang mutlak dan universal.
Dapat disimpulkan, bahwa agama sangat penting dlam kehidupan karena kebenaran yang gagal dicari-cari oleh manusia sejak dulu kala dengan ilmu dan filsafatnya, ternyata apa yang dicariya itu terdapat dalam agama. Agama adalah petunjuk kebenaran. Bahkan agama itulah kebenaran, yaitu kebenaran yang mutlak dan universal. Itulah agama islam.
1.      Agama sumber informasi metafisika
Sesungguhnya persoalan metafisika sudah masuk wilayah agama atau iman, dan hanya allah saja yang mengetahuinya. Dan allah yang maha mngetahui perkara yang ghaib ini dlam batas-batas yang dianggap perlu telah menerangkan perkara yang ghaib tersebut melalui wahyu atau agamanya, dengan demikian agama adalah sumber informasi tentang metafisika dan karena itu pula hanya dengan agama manusia dapat mengetahui persoalan metafisika. Dengan agamalah dapat diketahui hal-hal yang berkaitan dengan alam barzah, alam akhirat, surga,dan neraka, tuhan dan sifat-sifatnya dan hal ghaib lainnya.
Dapat disimpulkan bahwa agama sanagat penting bagi manusia (dan karena itu sangat dibutuhkan), karena manusia dngan akal, dengan ilmu atau filsafatnya tidak sanggup menyingkap rahasia metafisika, hal ini hanya dpat diketahui dengan agama, sebab agama adalah sumber informasi tentang metafisika.
2.      Agama pembimbing rohani bagi manusia
Dengan sabdanya ini nabi mengajarkan, hendaknya orang beriman bersyukur kepada allah pada waktu memperoleh sesuatu yang mengembirakan dan tabah atau sabar pada waktu yang ditimpa pada waktu kesedihan. Bersukur dikala suka dan sabar di kala duka inilah sikap mental yang hendaknya selalu dimiliki oleh orang beriman. Dengan begitu orang berimamn selalu stabil, tidak ada goncangan-goncangan, bahkan tenteram dan bahagia inilah hal yang menabjukan dari orang beriman seperti yang dikatakan oleh nabi. Keadaan hidup seluruhnya serba baik.
Dari penjelasan di atas, dapat kita bayangkan bagaimana jadinya jika kehidupan manusia tidak beragama. Mudah-mudahan sedikit penjelasan ini bisa memberi jawaban kepada anda semua yang bertanya – tanya “mengapa manusia membutuhkan agama”










BAB III
KESIMPULAN

   Manusia adalah makluk yang paling sempurna yang pernah diciptakan oleh allah swt. Kesempurnaan yang dimiliki manusia merupakan suatu konsekuensi fungsi dan tugas mereka sebagai khalifah dumuka bumi ini. Al-qur`an menerangkan bahwa manusia berasal dari tanah, jadi hakikat manusia adalah kebenaran atas diri manusia itu sendiri sebagai makhluk yang diciptakan oleh allah swt.
            Hakikat manusia menurut pandangan islam:  
1.         Manusia Adalah Makhluk Ciptaan Allah
2.         Kebersamaan ( Indivialitas Dan Sosialita )
3.         Manusia Merupakan Makhluk Yang Terbatas















DAFTAR PUSTAKA
Ahmad Norma. Hakikat manusia. Yogyakarta: Pustaka pelajar1997
Hadari Nawawi. Pendidikan dalam islam, Surabaya: AL-Ikhlas, 1993
Mukhtar Solihin & Rosihon Anwar, hakikat manusia “menggali potensi kesadaran pendidikan diri, dan psikologi islam, bandung : Pustaka setia. 2005









[1] Jacob & Wasid Wahid, Evolusi Manusia Dan Konsepsi Islam (Bandung :risalah , 1984) hal.25
[2] Mukhtar solihin & Rosihon Anwar, hakikat manusia “menggali potensi kesadaran pendidikan diri, dan psikologi islam” (Bandung : Pustaka setia, 2005) hal. 9-10
[3] Ahmad Norma (ed), Hakikat manusia (yogyakarta: pustaka pelajar, 1997) hal. 85
[4] Ibid hal 4
[5] Drs. M. Yatrimin Abdullah, Studi Islam Kontemperer , hal 42

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

terimakasih komentarnya :)