MAKALAH
METODOLOGI STUDI ISLAM
Tentang
MANUSIA DAN KEBUTUHANNYA TERHADAP AGAMA
Di
Susun Oleh :
Kelompok V:
ARISTION
311159
Dosen Pembimbing:
Drs. Jamaldi,M.Ag
JURUSAN
MUAMALAH
FAKULTAS
SYARIAH
INSTITUT
AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
IMAM
BONJOL PADANG
14372015
BAB
I
PENDAHULUAN
Allah SWT sebagai
pencipta telah menciptakan langit dan bumi dan segala sesuatu yang ada diantara
keduanya. Salah satu ciptaan dari ciptaan Allah itu adalah manusia, yang diberi
keistimewaan yang berupa kemampuan berfikir melebihi jenis makhluk hidup lainya
yang sama-sama menjadi makhluk penghuni bumi. Kemampuan berfikir itulah yang
diperintahkan Allah agar dipergunakan untuk mendalami wujud dan hakikat dirinya
dan tidak semata mata dipergunakan untuk memikirkan segala sesuatu diluar
dirinya.
Demikian kenyataan
bahwa manusia tidak pernah berfikir, kecuali dlam keadaan tidur atau didalam
situasi diluar kesadaran. Manusia berfikir tentang segala sesuatu yang tampak
atau dapat ditangkap oleh panca indra bahkan yang abstrak sekalipun. Dari
sejarah kehidupan manusia ternyata tidak sedikit usaha manusia dalam memikirkan
wujud atau hakikat dirinya, meskipun sebenarnya masih banyak yang tidak menaruh
perhatian untuk memikirkannya. Dalam firman Allah dalam surat Ar Rum ayat 30
mengandung perintah agar dalam mempergunakan pikirannya selalu dilandaskan pada
iman yang terarah lurus pada agama Allah SWT. Demikian pula dalam berfikir
fundamental tentang hakikat wujud dirinya.
BAB
II
PEMBAHASAN
1.
Hakikat manusia
a.
Arti hakikat manusia
Menurut
bahasa hakikat berarti kebenaran atau sesuatu yang sebenar-benarnya atau asal
dari segala sesuatu.dapat juga dikatakan hakikat itu adalah inti dari segala
atau yang menjadi jiwa sesuatu. Dikalangan tasawuf orang mencari hakikat diri
manusia yang sebenarnya,karna itu muncul kata-kata diri mencari sebenar-benar
diri. Sama dngan pengertian itu mencari hakikat jasad,hayi,roh, nyawa dan
rahasia.
Manusia
adalah makluk yang paling sempurna yang pernah diciptakan oleh allah swt.
Kesempurnaan yang dimiliki manusia merupakan suatu konsekuensi fungsi dan tugas
mereka sebagai khalifah dumuka bumi in. Al-qur`an menerangkan bahwa manusia
berasal dari tanah, jadi hakikat manusia adalah kebenaran atas diri manusia itu
sendiri sebagai makhluk yang diciptakan oleh allah swt.
b.
Hakikat manusia menurut pandangan
umum
Pembicaraan
manusia dapat ditinjau dalam berbagai perspektif, misalnya persfektif filsafat,
ekonomi, sosiologi, antropologi, psikologi, dan spriritualitasislam atau
taswuf. Antara lain :
1)
Dalam perspektif filsafat
Disimpulkan
bahwa maanusia merupakan hewan yang berfikir karena memiliki nalar yang
intelektual. Dengan nalar intelektual itulah manusia dapat berfikir,
menganalisis memperkirakan,menyimpilkan, membandingkan, dan sebagainya. Nalar
intelektual ini pula yang membuat manusia dapat membedakan antara yang baik dan
yang jelek antara yang salah dan yang benar.
a)
Hakikat manusia
Pada
saat-saat tertentu dalam perjalanan hidupnya
manusia mempertanyakan tentang asal usul keberadaan dirinya sendiri
b)
Wujud dan potensi manusia
Wujud
manusia menurut penganut aliran materialisme yaitu julien dela mettrie bahwa
esensi manusia semata-mata bersifat badanisiensi manusia adalah tubuh dan
fisiknya.
2)
Dalam perspektif ekonomi
Dalam
perspektif ekonomi manusia adalah makhluk ekonomi yang dalam kehidupannya tidak
dapat lepas dari persoalan ekonomi. Komunikasi interpesonal untuk memenuhi hajat-hajat atau kebutuhan hidup sangat
menghiasi kehidupan mereka.
3)
Dalam perspektif sosialisasi
Adlah
makhluk sosial yang sejak lahir hingga matinya tak pernah lepas dari manusia
lainnya, bahkan pola hidup bersama yang saling membutuhkan dan saling
ketergantungan menjadi hal yang dinantikan alam kehidupan sehari-harimanusia.
4)
Dalam perspektif antropologi
Manusia
adalah makhluk antropologis yang mengalami perubahan dan perkembangan yang
dinamis.[1]
5)
Dalam perspektif psikologi
Manusia
adalah makhluk yang memiliki jiwa, jiwa merupakan hal yang esensial dari diri
manusia dan kemanusiaannya dengan jiwa inilah manusia dapat berkehendak
berfikir dan berkemauan.[2]
c.
Hakikat manusia menurut pandangan
islam
Penciptaaan
manusia terdiri dari bentuk jasmani yang besifat kongkrit, juga disertai
pemberian bagian ruh ciptaan allah SWT yang bersifat abstrak. Manusia dicirikan
oleh sebuah intelegensi sentral atau total bukan sekedar parisal atau
pinggiran. Manusia dicirikan oleh kemamampuan mengasihi dan ketulusan. Bukan
sekedar refles-refles egoitis, sedangkan bintang tidak mengetahui apa-apa
diluar dunia inderawi meskipun barang kali memiliki kepekaan tentang yang
sakral.[3]
1)
Manusia adalah makhluk ciptaan allah
hakikat pertama ini berlaku umum bagi seluruh jagad raya dan isinya yang
bersifat baru, sebagi ciptaan allah swt diluar alam yang disebut akhirat, alam
ciptaan merupakan alam nyata dan yang kongkrit sedangkan alam akhrirat merupakan
ciptaan yang gaib, kecuali allah swt yang bersifat gaib bukan ciptaan yang ada
karena adanya sendiri.
2)
Kemandirian dan kebersmaan
(individualitas dan sosialita)
Kemanunggalan
tubuh dan jiwa yang diciptakan allah swt. Merupakan satu diri individu memiliki
jati diri masing-masing jati diri tersebut merupakan aspek dari fisik dan
psikis didalam kesatuan. Setiap individu mengalami perkembangan dan berusaha
untuk mengenali jati dirinya sehingga mereka menyadari bahwa jati diri mereka
berbeda dengan yang lain. [4]
3)
Manusia merupakan makhluk yang terbatas
Manusia
memiliki kebebasan dalam mewujudkan diri, baik sebagi satu diri (individu)
maupun sebagai makhluk sosial.ternyata tidak dapat melepaskan diridari berbagai
keterikatan yang membatasinya.
2.
Kebutuhan manusia terhadap agama
Kebutuhan manusia terhadapagama dapat
disebabkan karena ada masalah prinsip dasar kebutuhan manusia. Untuk
menjelaskan perlunya manusia terhadap agama sebagai kebutuhan. Ada empat faktor
yang menyebabkan manusia memerlukan agama faktor tersebut adalah sebagai
berikut :
1.
Faktor kondisi manusia
Kondisi
manusia terdiri dari beberapa unsur yaitu unsur jasmani dan rohani. Untuk
menumbuhkan dan mengembangkan kedua unsur tersebut harus mendapat perhatian
khusus dan seimbang, unsur jasmani membutuhkan pemenuhan yang bersifat prinsip
jasmaniah. Kebutuhan tersebut adalah makan-minum, bekerja-istirahat yang
seimbang. Berolahraga dan segala aktifitas jasmani yang dibutuhkan. Unsur
rohani membutuhkan pemenuhan yang bersifat psikis (mental) rohaniah.kebutuhan
tersebut adalah pendidikan agama, budi pekerti, kepuasan, kasih sayang dan
segala aktifitas rohani yang seimbang.
Kedua
hubungan tersebut sangat erat dalam usaha menciptakan hidup bahagia, banyak
kenyataan yang banyak dilihat, bahwa seseorang secara materil dipandang mampu,
tidak kekurangan apapun, namum karena tidak diimbangi oleh kesiapan mental.maka
materil itu akhirnya harus menjadi beban hidupnya sendiri. Oleh sebab itu,
kondisi seperti ini hakikatnya menuntut agar semua kebutuhan itu dapat dipenuhi.
Dalam mewujudkan hidup harmonis,bahagia, sejahtera, termasuk kebutuhan rohani
seseorang, yaitu agama.
Memahami
hal tersebut. Tuhan memberikan bimbingan kepada manusia untuk beragama,
kebahagiaan melalui agama adalah kebahagiaan hidup di dunia dan kebahagiaan
hidup di akhirat.
2.
Faktor status manusia
Ditinjau dari sudut
jasmani, manusia diciptakan tuhan sangat sempurna, jika dibandingkan dengan
makhluk-makhluk lain. Allah menciptakan manusia lengkap dengan berbagai
kesempurnaan yaitu kesempurnaan akal dan pikiran, kemuliaan dan berbagai
kelebihan lainnya.
3. Faktor
struktur dasar kepribadian manusia
Dilihat dari struktur
dasar kepribadian manusia, maka di situ pulalah dapat dilihat kebutuhan manusia
itu terhadap agama. Dalam teori psiko- analissigmun freud membagi struktur
kepribadian manusia pada tiga bagian, yaitu sebagai berikut :
a.
Aspek das es, yaitu aspek biologis,
aspek ini merupakan sistim yang orisinal di dalam kepribadian, dari aspek
tersebut, maka dua aspek lainnya jasmani, rohani dan tubuh. Freud dalam aspek
ini menyebutkan bahwa the true psychis reality ( realitas psikis yang
sebenarnya) tumbuh dan berkembang secara alami. Oleh sebab itu, aspek biologis
(das es) merupakan dunia bathin atau dunia subjektif manusia dan tidak
mempunyai hubungan langsung dengan dunia objektif,
b.
Aspek das ich, yaitu aspek psikis, aspek
ini merupakan kepribadian yang timbul karena kebutuhan organisme untuk
berhubungan secara baik dengan dunia nyata (realita). Melalui aspek ini
timbullah satu prinsip realita dan terjadilah proses skunder dengan memilih objek yang tepat atau
serasi untuk mereduksi tegangan yang timbul di dalam organisme dan dengan
proses sekunder manusia berfikir realitas. Aspek psikis (das ich) merupakan
suatu rencana untuk memenuhi pemuasan kebutuhan, mencari jalan, membuat
altrrnatif dan kemudian realisasinya itu diputuskan oleh sistem lain yang
dinamakan aspek sosiologis
c.
Aspek das uber ich, yaitu aspek
sosiologis merupakan aspek sosiologis dari kepribadian manusia dan wakil dari
nilai-nilai tradisional serta cita-cita masyarakat. Aspek ini dapat juga
disebut aspek moral dari kepribadian, fungsinya adalah menentukan apakah
sesuatu itu benar atau salah, pantas atau tidak pantas, sesuai dengan moral
atau amoral.
Didalam ilmu psikologi
dikatakan bahwa ada lima macam dorongan keinginan manusia untuk berbuat dan
mewujudkan kehendaknya, dorongan tersebut adalah sebagai berikut:
1.
Dorongan psikis (jasmani)
2.
Dorongan emosional (perasaan)
3.
Dorongan sosial bergaul (bermasyarakat)
4.
Dorongan mental (beragama dan bermoral)
5.
Dorongan tanggung jawab manusia.
Dorongan tersebut yang
menjadi ciri khas dari manusia[5].
Karena itu timbullah ungkapan yang mengatakan bahwa manusia adalah hewan yang
dapat berfikir dan berbicara.
Adapun tiga alasan yang
melatarbelakangi perlunya manusia terhadap agama. Alasan tersebut adalah
sebagai berikut :
a.
Fitrah manusia
Dalam
ajaran islam ditegaskan bahwa agama adalah kebutuhan fitrah manusi. Fitrah
keagamaan yang ada dalam diri manusia inilah yang melatarbelakangi perlunya
manusia terhadap agama
b.
Adanya nafsu (an-nafs)
Alasan
lain yang melatarbelakangi manusia memerlukan agama adalah karena manusia
memiliki berbagai kesempurnaan dan memiliki kekurangan. Quraish shihab
mengatakan an-nafs diciptakan allah dalam keadaan sempurna untuk berfungsi
menampung dan mendorong manusia berbuat kebaikan dan keburukan. Karena nafsu
inilah yang oleh al-quran dianjurkan untuk diberi perhatian lebih besar.
c.
Tantangan manusia
Faktor
lain manusia memerlukan agama ialah karena manusia dalam kehidupannya
senantiasa menghadapi berbagai tantangan, baik yang datang dari dalam maupun
dari luar. Tantangn dari dalam dapat berupa dorongan hawa nafsu dan bisikan
setan. Tantangan dari luar dapat berupa rekayasa dan upaya-upaya yang dilakukan
manusia yang secara sengaja berupaya ingin memalinhkan manusia dari tuhan.
Mereka dengan rela mengeluarkan biaya, tenaga, dan pikiran yang
dimanifestasikan dalam berbagai bentuk kebudayaan yang didalam nya misi
menjauhkan manusia dri tuhan.
3.
Agama yang dibutuhkan manusia
Agama sangat penting
dalam kehidupan manusia antara lain karena agama merupakan : sumber moral,
petunjuk kebenaran, sumber informasi tentang masalah metafisika dan bimbingan
rohani bagi manusia baik dikal suka maupun duka.
a.
Agama sumber moral
Dapat disimpulkan bahwa pentingnya agama dalam kehidupan
disebabkan oleh semnangat diperlukannya moral oleh manusia, padahal moral
bersumber dari agama, agama menjadi sumber moral karena agama mengajarkan iman
kepada tuhan dan kehidupan akhirat, serta karena adanya perintah dan larangan
dalam agama.
b.
Agama petunjuk kebenaran
Sekarang
bagaimana manusia mesti mencapai kebenaran? Sebagai pertanyaan ini allah swt
telah mengutus para nabi dan rasul di berbagai masa dn tempat, sejak nabi
pertama yaitu adam sampai dengan nabi
terakhir yaitu nabi muhammad SAW. Para nabi dan rasul ini diberi wahyu atau
agam untuk disampaikan kepada manusia, wahyu atau agama inilah agama islam, dan
ini pila sesungguhnya kebenaran yang dicari-cari oleh manusia sejak dulu kala,
yaitu kebenaran yang mutlak dan universal.
Dapat
disimpulkan, bahwa agama sangat penting dlam kehidupan karena kebenaran yang
gagal dicari-cari oleh manusia sejak dulu kala dengan ilmu dan filsafatnya,
ternyata apa yang dicariya itu terdapat dalam agama. Agama adalah petunjuk
kebenaran. Bahkan agama itulah kebenaran, yaitu kebenaran yang mutlak dan
universal. Itulah agama islam.
1.
Agama sumber informasi metafisika
Sesungguhnya
persoalan metafisika sudah masuk wilayah agama atau iman, dan hanya allah saja
yang mengetahuinya. Dan allah yang maha mngetahui perkara yang ghaib ini dlam
batas-batas yang dianggap perlu telah menerangkan perkara yang ghaib tersebut
melalui wahyu atau agamanya, dengan demikian agama adalah sumber informasi
tentang metafisika dan karena itu pula hanya dengan agama manusia dapat
mengetahui persoalan metafisika. Dengan agamalah dapat diketahui hal-hal yang
berkaitan dengan alam barzah, alam akhirat, surga,dan neraka, tuhan dan
sifat-sifatnya dan hal ghaib lainnya.
Dapat
disimpulkan bahwa agama sanagat penting bagi manusia (dan karena itu sangat
dibutuhkan), karena manusia dngan akal, dengan ilmu atau filsafatnya tidak
sanggup menyingkap rahasia metafisika, hal ini hanya dpat diketahui dengan
agama, sebab agama adalah sumber informasi tentang metafisika.
2.
Agama pembimbing rohani bagi manusia
Dengan
sabdanya ini nabi mengajarkan, hendaknya orang beriman bersyukur kepada allah
pada waktu memperoleh sesuatu yang mengembirakan dan tabah atau sabar pada
waktu yang ditimpa pada waktu kesedihan. Bersukur dikala suka dan sabar di kala
duka inilah sikap mental yang hendaknya selalu dimiliki oleh orang beriman.
Dengan begitu orang berimamn selalu stabil, tidak ada goncangan-goncangan,
bahkan tenteram dan bahagia inilah hal yang menabjukan dari orang beriman
seperti yang dikatakan oleh nabi. Keadaan hidup seluruhnya serba baik.
Dari
penjelasan di atas, dapat kita bayangkan bagaimana jadinya jika kehidupan
manusia tidak beragama. Mudah-mudahan sedikit penjelasan ini bisa memberi
jawaban kepada anda semua yang bertanya – tanya “mengapa manusia membutuhkan
agama”
BAB
III
KESIMPULAN
Manusia adalah makluk yang paling sempurna
yang pernah diciptakan oleh allah swt. Kesempurnaan yang dimiliki manusia
merupakan suatu konsekuensi fungsi dan tugas mereka sebagai khalifah dumuka
bumi ini. Al-qur`an menerangkan bahwa manusia berasal dari tanah, jadi hakikat
manusia adalah kebenaran atas diri manusia itu sendiri sebagai makhluk yang diciptakan
oleh allah swt.
Hakikat manusia menurut pandangan
islam:
1.
Manusia Adalah Makhluk Ciptaan Allah
2.
Kebersamaan ( Indivialitas Dan Sosialita
)
3.
Manusia Merupakan Makhluk Yang Terbatas
DAFTAR
PUSTAKA
Ahmad Norma. Hakikat manusia. Yogyakarta: Pustaka
pelajar1997
Hadari Nawawi. Pendidikan dalam islam, Surabaya:
AL-Ikhlas, 1993
Mukhtar Solihin
& Rosihon Anwar, hakikat manusia “menggali
potensi kesadaran pendidikan diri, dan psikologi islam, bandung : Pustaka
setia. 2005
[1]
Jacob & Wasid Wahid, Evolusi Manusia
Dan Konsepsi Islam (Bandung :risalah , 1984) hal.25
[2]
Mukhtar solihin & Rosihon Anwar, hakikat manusia “menggali potensi kesadaran pendidikan diri, dan psikologi islam” (Bandung
: Pustaka setia, 2005) hal. 9-10
[3]
Ahmad Norma (ed), Hakikat manusia
(yogyakarta: pustaka pelajar, 1997) hal. 85
[4] Ibid hal
4
[5]
Drs. M.
Yatrimin Abdullah, Studi Islam Kontemperer , hal 42
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
terimakasih komentarnya :)